Ar-Ridha News – Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Penanggung Jawab Program Adiwiyata SMP Ar-Ridha Al Salaam, Ibu Intan Ryanti, S.Pd mengatakan, Alhamdulillah atas izin Allah Yang Maha Esa, Verifikasi Lapangan Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi di SMP Ar-Ridha Al Salaam pada hari Rabu, 6 Oktober 2020 selesai terlaksana dengan lancar dan sesuai harapan.
“Terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada semua pihak atas sukses terlaksannya kegiatan verifikasi lapangan Adiwiyata Provinsi SMP Ar-Ridha Al Salaam,” ujarnya.
Beliau melanjutkan, mengingat kondisi yang masih dalam keadaan pandemic COVID-19, kegiatan verifikasi lapangan dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti pengecekan suhu tubuh, menjaga jarak, dan wajib memakai masker.
Selain itu, kata Ibu Intan, Green School merupakan program yang dikembangkan di tingkat internasional.
“Green School lebih bermakna pada pembentukkan sikap anak didik dan warga sekolah terhadap lingkungan, yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Hal ini diwujudkan dalam sikap dan perilaku sehari-hari, baik di sekolah, rumah atau di lingkungan tempat tinggalnya,” jelasnya.
Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Kabid Penaatan Hukum DLH Provinsi Jawa Barat, Bapak Arif Budianto, menurut beliau selayaknya adiwiyata menjadi program pembiasaan bukan pemaksaan.
“Jangan sampai peserta didik atau warga sekolah melakukan kegiatan peduli lingkungan karena mereka takut oleh guru mereka atau atasan mereka, namun selepas mereka keluar dari lingkungan sekolah, mereka kembali tidak memperdulikan lingkungan mereka,” ungkap Bapak Arif Budianto.
Dalam sambutannya, Kepala SMP Ar-Ridha Al Salaam, Bapak Rahmad Rezki, S.S menyampaikan bahwa perlu usaha ekstra dalam mengembalikan kondisi pembiasaan peserta didik dan warga sekolah ke kondisi sebelum pandemi, di mana setiap warga sekolah sudah mulai menunjukan sikap peduli dan kecintaan akan lingkungan.
“Besar harapan beliau kondisi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) saat ini bisa menjadi momentum membangkitkan kembali semangat dan kepedulian warga sekolah”, kata Bapak Rezki.
Bapak Rezki menambahkan, pada proses pelaksanaan verifikasi dokumen dan lapangan, banyak sekali pembelajaran yang bisa kita ambil.
Pelaksana seksi-seksi pengembangan kapasitas kemitraan DLH Provinsi Jawa Barat, Bapak Bagus menyampaikan bahwa dokumen-dokumen yang disusun sudah rapih namun demikian masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki seperti: penulisan tahun pada dokumen, penjilidan dokumen, kesesuai perencanaan dengan pelaksanaan kegiatan; termasuk di dalamnya adalah kesesuain RKAS dengan program adiwiyata.
Beliau juga menyampaikan bahwa PLH selayaknya menjadi ekskul yang bergengsi yang bisa disejajarkan dengan OSIS atau Pramuka dan menjadi sebuah organisasi lingkungan hidup sekolah.
Sementara itu, di waktu yang sama, Bapak Deni yang juga sebagai Pelaksana seksi-seksi pengembangan kapasitas kemitraan DLH Provinsi Jawa Barat, menjelaskan bahwa Adiwiyata tidak perlu mahal dan memerlukan banyak biaya, cukp sekolah bisa memanfaatkan dan memaksimalkan segala potensi yang sekolah miliki.
“Termasuk diantara pemaksimalan lahan dan tempat-tempat sehingga bisa memenuhi aspek 3 e; ecology, education, esthetic,” bebernya.
Beliau juga menambahkan bahwa bank sampah sekolah cukup pada tahapan pendidikan pada peserta didik, tidak menjadi rutinitas keseharian siswa yang harus membawa sampah dari rumah mereka.
Diakhir acara, Kepala Seksi Pengurangan Sampah dan Kemitraan Lingkungan, DLHK Kota Depok, Bapak Rollianjah Dalius menyampaikan bahwa kondisi SMP Ar-Ridha Al Salaam saat ini sudah layak menjadi sekolah Adiwiyata Provinsi.
“SMP Ar-Ridha Al Salaam saat ini sudah layak menjadi sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi, semoga SMP Ar-Ridha Al Salaam juga bisa mengikuti sekolah Adiwiyata Nasional bahkan mandiri,” pungkas Bapak Rollianjah Dalius. (Mr. Suryadi/ Mr. Heri Rian)